Cerita Pertama Kali Cabut Gigi Profesional

Ini cerita pertama kalinya gue cabut gigi dengan profesional, cabut gigi ke dokter gigi maksudnya. Selama ini gue kalau cabut gigi cabut sendiri, dari zaman kecil dulu kalau ada gigi goyang ya digoyang-goyang terus sampai giginya bisa gue cabut sendiri. Lo juga gitu gak? Wkwkwk..

Hari ini akhirnya gue mencoba proses cabut gigi secara profesional. Gue cabut gigi di Rumah Sakit Gigi dan Mulut kampus gue, kita sebut aja RSGM ya. Sebelum lanjut cerita pengalaman cabut gigi gue hari ini, gue bakal cerita gimana awalnya gue bisa cabut gigi profesional ini. Btw, gue cabut gigi gratis lhoooo wkwkwk. Kok bisa??? Gini ceritanya..

Sekitar awal bulan November lalu gue ikutan acara bulan kesehatan gigi yang diprakarsai Prodi Kedokteran Gigi kampus gue. Di sana gue mencoba layanan pembersihan karang gigi. Ini juga pertama kalinya gue bersihin karang gigi, seumur-umur gue hidup wkwkwk. Jadilah hari itu gue datang ke RSGM untuk ikutan acara itu dan mendapatkan layanan pembersihan karang gigi.

Prosedur acaranya mayan mudah. Pertama gue diminta ambil nomor antrian. Kemudian gue dipanggil untuk ditanya beberapa hal yang akan diisi di rekam medis dan gue diminta untuk isi identitas diri, semacam pendaftaran gitu lah. Setelah itu gue melewati proses screening dulu. Di proses screening ini gue ketemu dengan dokter gigi yang bakal mengecek sekilas kondisi gigi gue dan menanyakan layanan yang akan gue minta di acara ini. Setelah lewat proses screening, barulah gue masuk ke bangsal perawatan untuk mendapat layanan pembersihan karang gigi.

Konsep acara ini kalau gue perhatikan sebenarnya mirip dengan kegiatan bakti sosial. Pelayanan yang diberikan untuk masyarakat pun gak dipungut biaya. Makanya untuk mengkover semua pelayanan, yang dikerahkan gak hanya dokter gigi saja, tapi juga semua dokter gigi muda yang ada, bahasa akrabnya dokter koass. Ya wajar sih menurut gue, di samping ini acara yang mayan besar, banyaknya masyarakat yang ikutan acara ini membuat diperlukannya tenaga medis (dokter gigi) yang banyak. Mungkin ya acara macam gini juga bisa jadi wadah untuk para dokter koass praktek secara langsung ke masyarakat. Waktu itu pun yang membersihkan karang gigi gue adalah dokter koass. Dan dari dokter koass inilah awal mula gue bisa cabut gigi gratis hehehehe.

Singkat cerita, waktu gue dibersikan karang giginya oleh si Mbak Dokter Koass, beliau menyarankan untuk supaya gigi gue yang berlubang ini dicabut. Sebelum dapat saran itu, sebenarnya gue memang sudah ada niat buat cabut gigi berlubang ini karena jujur sudah merasa gak nyaman. Kemudian si Mbak Dokter Koass nawarin ke gue kalau mau dicabut giginya bakal dikenalin ke teman Koass nya dan biayanya gratis. Dengar kata gratis gue jadi semakin terpancing, langsung aja gue bilang iya ke si Mbak Dokter Koass, dan jadilah hari itu gue meninggalkan nomor hp gue ke beliau.

Setelah acara itu gue sudah antusias sekali untuk dicabut giginya. Sudah gak sabar rasanya mau cabut gigi. Tapi, seminggu, dua minggu, tiga minggu gue masih juga belum dihubungi soal kelanjutan cabut gigi itu. Gue pernah sampai kepikiran untuk cabut gigi sendiri ke puskesmas. Eh tapi, setelah satu bulan berlalu, akhirnya ada yang menghubungi gue juga dari temannya si Mbak Dokter Koass kemarin. Yeayy! :))))

Awalnya gue dijadwalkan buat cabut gigi tanggal 6 kemarin, tapi karena satu hal akhirnya gue baru bisa cabut gigi hari ini, tanggal 12 Desember. Btw hari ini orang-orang heboh harbolnas, buat gue hari ini hari bersejarah di mana gue memasrahkan gigi gue untuk pertama kalinya ke meja seorang dokter gigi :'))

Meja dokter gigi gais :')))

Oke lanjut. Jadi hari ini gue janjian dengan Mbak Dokter Koass jam 10, kita panggil aja Mbak Koass ya. Jam 10 gue sampai di RSGM dan ketemu dengan Mbak Koass. Pertama, gue diminta buat isi identitas, prosedur standar sih. Kemudian barulah gue diajak masuk ke bangsal perawatan. Mbak Koass  langsung periksa kondisi gigi gue, setelah itu gue ditanya-tanya seputar keluhan dan pertanyaan-pertanyaan lain untuk kelengkapan rekam medis gue. Gue juga diperiksa tensi darahnya. Mbak Koass bilang ke gue kalau pemeriksaannya memang banyak sebelum bisa ambil tindakan, dicabut gigi maksudnya. Berhubung yang menangani gue ini adalah dokter koass, maka ada prosedur sendiri sebelum bisa melakuan tindakan. Harus ada acc dokter gigi yang jadi pembimbing dulu. Nah di bagian ini nih yang agak ribet. Karena harus nunggu dapet acc dari dokter, jadilah gue harus nunggu mayan lama. Bayangin aja, gue selesai diperiksa awal sama Mbak Koass sekitar jam 11, gigi gue baru bisa dicabut alias baru dapet acc dokter sekitar jam 1. Oke gak papa, demi cabut gigi gratis hahahaha..

Saking lamanya nunggu gue sampai sempat solat zuhur dulu, bolak-balik goleran di kursi pasien, itu ruang perawatan sudah macam kamar gue sendiri pokoknya wkwkwk. Yang bikin gue terharu, pas gue lagi asikan nunggu, eh Mbak Koass datang dan bawain gue jajan dong. Kata beliau gue suruh makan siang dulu sambil nunggu, biar nanti pas cabut gigi gue punya tenaga. Aaaaaa Mbak Koass baeeeeeek banget. Gue merasa beruntung sekali, sudah cabut gigi gak bayar dikasih makan pula wkwkwk. Eh sebelumnya juga gue sempet dikasih sikat gigi sama pasta gigi sama Mbak Koass, semacem bonus atau memang free buat pasien gue juga kurang paham sih, tapi yaaa gue makasihhh sekali hehehe.

Mayan sikat gigi + pasta gigi gratis hahaha

Sudah cabut gigi gak bayar, dikasih arem-arem + gorengan + frestea lagi, sungguh lah bejo kali gue :)))

Pendek cerita, akhirnya tiba saatnya gigi gue dicabut. Dari tadi berjam-jam gue nunggu biasa aja, gak ada rasa gugup sama sekali. Begitu Mbak Koass mulai memperisapkan alat-alatnya, gak bisa dipungkiri gue gugup juga hahaha. Selain karena ini yang pertama buat gue, gue juga kebayang-bayang akan sesakit apa ketika jarum suntik ditusukkan ke gusi gue. Begitu Mbak Koass ambil jarum suntik dan mulai menyuntikkan obat bius ke gusi gue, ternyata sakitnya hanya gitu doang. Rasanya ya macam ditusuk, tapi hanya sekali saja terasa sakitnya. Ah ini sih gue tahan, dalam hati hahaha

Mungkin ada sekitar 15-20 menit Mbak Koass berjibaku dengan mulut gue sampai akhirnya beliau berhasil mencabut gigi berlubang gue. Totalnya ada 4 yang dicabut sama Mbak Koass dari satu gigi berlubang gue. Dua akar gigi, satu mahkota gigi, dan satu patahan mahkota gigi. Begitu Mbak Koass bilang "sudah selesai nih", rasanya legaaaaaaaaa sekaliiiiii. Capek juga soalnya mangap-mangap sampai 20 menit gitu. Wkwkk..

Bye gigi berlubang!!!

Penampakan gigi gue pasca dicabut. Serem yaaa? Hiiiiii 

Selesai cabut gigi, Mbak Koass kasih pesan-pesan seputar perawatan luka bekas cabut gigi. Gak lupa juga Mbak Koass kasih gue resep obat. Btw, resep obatnya gue yg tebus sendiri. Jadi yang gratis memang hanya cabut giginya. Tapi ya gue tebus obat pun Abis duit 4 ribu doang. It's okayyyy laaaaah wkwk.

Akhirnya gue bebas gigi berlubang. Yeayyyy!!!!! Gak papa deh gak punya gigi graham satu, yang penting sudah tidak ada lagi drama ngunyah makan masuk semua makanannya ke gigi berlubang wkwkwk. Sekian!

Komentar:

Special thanks to Mbak Koass yang super baik. Terima kasih sudah memberikan pelayanan supernya kepada gue. Semoga bisa jadi dokter gigi yang membanggakan pasiennya. Bangga dan senang bisa jadi pasien Anda :)))