Rabu, 11 November 2015

Curhat Baper "My Bromance"

Setelah sekian lama gak nyampah di blog jelekk, gue mau sungkem dulu sama para readers (kalau ada) karena baru nongol sekarang. Hehehe.

Malam ini yang mensponsori gue buat akhirnya menuliskan sesuatu di sini adalah sebuah film dari negeri gajah putih yang baru aja kelar gue tonton dan sukses menjadikan gue manusia baper semalam. Filmnya berjudul "My Bromance" a.k.a "Pee Chai" kalau dalam bahasa sananya.

Apa yang akhirnya membuat gue untuk menuliskan sesuatu di sini? Adalah karena kebaperan gue akan film ini, sehingga gue bisa mengurangi tingkat kebaperan yang lagi melanda gue ini dengan menceritakan apa yang gue rasakan setelah menonton film ini di sini, di blog jelekk ini. Gue pernah bilang bahwa menuliskan atau menceritakan apa yang gue rasakan ke dalam tulisan adalah cara ampuh bagi gue untuk menghilangkan beban dalam pikiran gue. Jadi dari pada gue terus-terusan baper semaleman gegara nonton film ini, mendingan gue berbagi kebaperan itu lewat tulisan ini. Hitung-hitung sekalian kasih sinopsis film ini ya. Hahaha..

Film ini gue dapat dari salah satu teman yang dia gak tau kalau gue copy film ini dari leptopnya. Hehehe. Sebenernya gue asal copy film aja dari dia, asal ada film yang judulnya gue belum pernah tau gue copy-copy aja. Alhasil, My Bromance pun menjadi salah satu film yang gue copy pada saat itu.

Dari beberapa film yang gue copy itu, My Bromance adalah film yang terakhir gue tonton. Gue juga gak tau kalau ternyata film ini lah yang membawa gue dalam kebaperan sesaat ini. Dari judulnya, gue kira film ini bercerita tentang persahabatan antara dua orang laki-laki. Selain dari judulnya, juga dari posternya yang menampilkan dua orang laki-laki. Like this..


Jadi wajar aja ya kalau gue mengira film ini bercerita tentang itu. Walau memang memungkinkan saja film ini malah bercerita tentang percintaan antara dua orang laki-laki. Dan setelah beberapa menit gue tonton drama maksud gue film ini, ternyata dugaan gue memang salah yang benar adalah kemungkinan keduanya. 

Di pertengahan nonton film ini, gue banyak mendapatkan kejutan dengan adegan-adegan yang bikin gue merinding sendiri. Dari sinilah awal kebaperan gue muncul.

Film ini memang bercerita tentang percintaan antara dua orang laki-laki yang secara kebetulan keduanya adalah saudara tiri. Golf (diperankan oleh Teerapat Lohanan) adalah seorang remaja yang kekurangan kasih sayang karena ibunya yang sudah meninggal sementara ayahnya yang terlalu sibuk dengan pekerjaannya. Suatu hari saat ayah Golf pulang, dia membawa seorang wanita dengan seorang anak laki-laki yang tentu saja membuat Golf bingung. Ternyata wanita itu adalah istri baru ayah Golf dan anak laki-laki itu adalah anaknya. Hal ini membuat Golf murka. Ia tidak terima dengan keadaan seperti ini karena menganggap ayahnya sudah melupakan ibunya. Hal itu jugalah yang membuat Golf melampiaskan kekesalannya kepada Bank (diperankan oleh Pongsatorn Sripinta) sang adik tiri. Golf selalu mem-bully Bank di sekolah dan di rumah. Namun, Bank tetap sabar dalam menghadapi sikap kasar Golf. Sampai akhirnya Golf pun luluh karena ketulusan sikap Bank selama ini.

Hal itu menjadikan mereka berdua semakin dekat. Gue pikir awalnya kedekatan mereka ini adalah kedekatan layaknya seorang kakak dengan adik. Tapi dari gelagat mereka berdua, gue mencium aroma lain. Dan ternyata benar, semakin kesini mereka malah menunjukkan kedekatan layaknya sepasang kekasih. Jujur ini pertama kalinya gue nonton film yang bercerita tentang pasangan gay. Dulu pernah gue nonton film yang bercerita tentang pasangan lesbi. Judul filmnya Yes or No, mungkin sebagian udah pernah nonton juga. Setelah beberapa menit gue nonton My Bromance, gue merasa lebih merinding nonton film ini daripada Yes or No 1 maupun 2. Kenapa begitu? Karena gue gak pernah membayangkan akan seperti apa jadinya kalau antara laki-laki  dengan laki-laki melakukan adegan-adegan skinship atau apalah itu dan juga menurut gue aneh gitu kan antara laki-laki dengan laki-laki? Misal nih, antara sesama perempuan saling pegangan tangan gue kira itu masih wajar, tapi kalau antara sesama laki-laki akan aneh kan kelihatannya, jadi gue berasanya lebih merinding aja gitu. Hahahaha.

Selain bercerita tentang percintaan antara Golf dan Bank, film ini juga bercerita tentang persahabatan yang keren abis antara Golf, Bank, Tar, Paan, Jieb dan Teud. 


Mereka semua adalah teman sekelas Golf dan Bank. Mereka jugalah yang menerima keadaan Golf dan Bank apa adanya. Keadaan bahwa kedua teman mereka itu adalah gay. Gue suka banget sama persahabatannya mereka. Terlihat begitu alami. Tsaahhh.

Kisah cinta Golf dan bank tidak selamanya berjalan mulus. Terbukti dengan pertentangan dari kedua orang tua Golf dan Bank ketika mengetahui hubungan keduanya. Di sinilah konflik film ini dimulai. Setelah diketahui oleh kedua orang tuanya, ayah Golf memaksa Golf untuk pindah ke Amerika. Perpisahan antara keduanya pun tak terelakkan. Jujur di adegan pisah-pisahan ini gue ikutan terharu. Ditambah ekspresi keduanya, Golf dan Bank yang seakan-akan gak rela untuk berpisah menambah tingkat keharuan gue. Akting mereka cucok deh!

Konflik lain yang terjadi adalah ketika Golf kembali dari Amerika enam bulan kemudian dengan membawa seorang perempuan yang akan bertunangan dengannya membuat Bank sangat terpukul dan sakit hati. Akhirnya Bank melampiaskan sakit hatinya dengan menjalin hubungan dengan seorang laki-laki vokalis band sekolahnya yang juga sudah menyukai Bank sejak lama, yaitu Thom. Namanya juga film ya, apalagi filmnya tentang gay, jadilah seakan amat mudah untuk seorang laki-laki menyukai sesama laki-laki. 

Kembali ke Bank dan Thom, Golf yang mengetahui hubungan keduanya merasa tidak terima. Sejak kedatangan Golf dari Amerika hubungan keduanya memang tidak seperti dulu lagi. Ditambah dengan hubungan Bank dengan Thom yang semakin membuat Golf marah dan tidak terima. Puncaknya adalah ketika Bank pulang ke rumah larut malam sementara Golf yang khawatir dan tidak suka melihat Bank yang pulang larut malam karena pergi dengan Thom memarahi Bank, akhirnya keduanya pun adu mulut sambil kejar-kejaran di jalan sehingga keduanya tidak sadar bahwa ada mobil yang mendekat ke arah mereka dan terjadilah kecelakaan. 

Akibat dari kecelakaan itu membuat Bank harus kehilangan satu ginjalnya. Golf yang mengetahui itu memaksa dokter dan ayahnya untuk mendonorkan ginjalnya kepada Bank. Sebelum mendonorkan ginjalnya, Golf sempat menemui Bank di ruangannya. Di sinilah adegan mengharubiru yang lumayan menguras emosi gue. Agak dramatisir memang..

Singkat cerita, Bank sudah kembali pulih. Dia kembali ke kamarnya bersama Golf dan mengingat semua kenangan yang pernah ia alami bersama dengan Golf. Di sini gue masih belum paham kemana perginya si Golf, tapi perasaan gue mulai gak enak. Gue mulai mencium aroma ending yang gak menyenangkan.

Adegan beralih ke satu tahun kemudian, di pesta ulang tahun Bank. Semua teman-temannya termasuk Tar, Paan, Jieb dan Teud datang ke pesta itu. Saatnya acara buka kado, setelah semua kado dibuka, tinggal satu kado yang belum terbuka. Kado dengan kotak berukuran sangat kecil. Perasaan gue semakin gak enak. Bank membuka kado tersebut dan.... cincin pemberian Golf lah yang ada di dalamnya. Kemudian Tar memberikan sebuah surat kepada Bank. Surat dari Golf. 
Apa kabar? Kau baik-baik saja?
Usiamu bertambah satu tahun sekarang.
Bagaimana keadaanmu di sekolah?
Jangan belajar terlalu rajin, nanti kau sakit.
Bagaimana kabar teman-teman?
Katakan pada mereka, kalau aku merindukan mereka.
Selain cincin itu, aku punya satu hadiah lagi tahun ini.
Mulai sekarang, aku tak akan lagi jauh darimu.
Aku akan ada bersamamu setiap waktu.
Aku senang bahwa aku bisa menjaga hidupmu... sekali lagi, tanpa rasa sakit apapun.
Jaga ginjalku, oke?
Saat kau membaca surat ini, aku mungkin tak lagi hidup di dunia ini.
Jangan lupa jaga ayah dan ibu untukku.
Aku akan selalu mencintaimu, manis. 
P' Golf
Tuh kan.. kan.. Ini bukan ending yang menyenangkan -_____-
Siapa yang gak terharu baca surat dari Golf yang isinya macem begitu coba?? Gue sama seperti Bank, masih gak rela kalau Golf akhirnya meninggal. Hwaaaa..... T_T

Dan begitulah akhirnya, sehingga gue menjadi manusia baper semalam. Karena kematian Golf yang tak terduga dan ending bagi Bank dan Golf yang jauh dari kata bahagia. Sebenernya mungkin itu bagi gue, penonton yang sudah amat terdoktrin dengan happy ending dan akhirnya menjadikan gue manusia baper jikalau film maupun drama yang gue tonton gak berakhir bahagia. Hahahaha.

The last... My Bromance's gallery. Woohoooooo....

Senyumnya Bank itu manis banget, wajahnya pun gak kalah manis.
Sayangnya dia mencintai brother-nya sendiri T_T

Konflik dimulai setelah adegan ini..


Tatapan matamu Golf, Meluluhlantahkan hatiku...
Itu sih kata hatinya Bank, atau...??? Ah sudahlah =D


Adegan romantis di tempat yang juga romantis ^^
Setiap ada adegan mereka berdua yang mulai mencurigakan,
gue selalu was-was dan siap-siap bantal buat tutup mata. Hahaha,
tapi akting mereka berdua juaraaaakk...

Ini dia manusia-manusia di balik sosok Golf dan Bank.

Teerapat Lohanan

Pongsatorn Sripinta
Gak bohong kan? Senyumnya Bank itu manis banget.^^

Sekian apa yang bisa gue sampaikan lewat tulisan ini, tingkat kebaperan gue pun sudah berkurang sekarang. Mungkin karena hari sudah pagi juga ya. Berharap aja Si Golf atau Bank gak mampir ke mimipi gue biar gak tambah baper. Hahaha 
Sampai Jumpa!!!


nb: semua gambar gue ambil dari google kecuali gambar poster, thanks..

4 komentar:

  1. gwe ga mau nonton lagi ini film, sumpah ending nya nyobek nyobek hati banget... sampe ke pikiran terus, bukannya lebay tapi emang ini ceritanya bagus banget. pertama nonton biasa aja karna sub nya belom ada setelah ada updatean yg ada sub indonya baru ngerti alur ceritanya dan bikin galau berhari - hari... sumpah ga boong

    BalasHapus
    Balasan
    1. bener bangeetttt. gue aja dibuat jadi manusia baper semalam gegara nih nonton film wkwkwk. ngomong2, salam kenal yak~

      Hapus