Hari Jumat lalu, gue bersama tiga orang teman melakukan two days one night trip ke Temanggung. Mereka semua teman satu jurusan yang akrab dengan gue. Gue Kenalin satu-satu ya..
Pertama,
Namanya Vani. Gue berteman sama ini bocah dari kelas tiga SMA. Ketika kuliah, eh ketemu lagi di satu kampus dan jurusan yang sama plus sebagai sesama anak rantau dari provinsi paling ujung selatan Pulau Sumatera hehehe.
Kedua,
Namanya Hesti, biasanya gue panggilnya Mbak Hes. Alasannya? Sudah pasti karena beliau paling senior dari segi umur hahaha. Gue kenal Mbak Hes sejak awal kuliah. Kebetulan gue satu kafilah (kelompok) ospek sama beliau, ditambah satu kelas juga. Mbak Hes ini asalnya dari Temanggung, jadilah trip ke Temanggung kali ini akomodasi tempat disponsori oleh Mbak Hes dan keluarga wkwkwk.
Ketiga,
Namanya Pebi. Doi urutannya paling bungsu di antara teman-teman akrab gue. Kalau istilah di boy/girl grup Korea gitu doi maknae-nya lah. Sama kaya Mbak Hes, gue juga kenal Pebi dari awal kuliah karena sama-sama satu kafilah ospek. Pebi orangnya kaya apa? Hmmm, Pebi termasuk spesies penyuka warna pink hahaha.
Oke kelar dulu sesi perkenalannya, kita lanjut ke cerita yaa. Gue nggak akan cerita dari A-Z soal keseluruhan trip gue ke Temanggung karena gue bukan travel blogger hehe. Gue akan cerita momen konyol gue dan tiga bolo gue saat makan di salah satu warung nasi goreng di Temanggung kemarin. Check it out!
Malam pertama di Temanggung, si Vani heboh ngajakin kami makan nasi goreng dan nongkrong di cafe yang katanya tempat paling hit se-Temanggung itu. Sampai sini gue bingung, sebenarnya yang orang Temanggung itu siapa? -.-
Oke lupakan Vani dulu ya hahaha. Akhirnya, malam itu kami berempat keluar dan langsung menuju ke lokasi. Nggak lama-lama, cuma sekitar 15 menitan kami sampai. Jadi tempat yang kami datangi ini adalah dua tempat, yaitu Warung Nasi Goreng Variegatha dan Cafe Cangkir House. Dua-duanya saling berhadapan.
Tujuan kami malam itu, makan nasi goreng dan nongkrong di cafe. Nah yang sedikit nggak umum, kami pesan nasi goreng di Warung Nasi Goreng Variegatha, tapi makannya di Cafe Cangkir House. Agak aneh kan? Tapi kata Mbak Hes, orang-orang sana sudah biasa kaya gitu. Pesan di mana, makannya di mana. Hmmm -_-
Nah menu di Warung Nasi Goreng Variegatha nggak cuma ada nasi goreng, tapi banyak menu lainnya. Jadilah malam itu yang pesan nasi goreng cuma Vani, sedang gue pesan kwetiaw, dan si Pebi pesan bakmi goreng. Mbak Hes nggak pesan? Karena makanan di warung ini khas dengan rasa pedas, Mbak Hes yang nggak gitu suka pedas milih nggak pesan apa pun.
![]() |
Penampakan Warung Nasi Variegatha |
Ketika lagi nulis menu, gue dan Pebi milih level sedang untuk masing-masing pesanan kami. Vani yang memang doyan pedas, milih level pedas untuk nasi gorengnya. Selesai nulis, Vani langsung kasih pesanannya ke Bapak penjual. Tiba-tiba si Bapak kaget sambil bilang, "Beneran mau pesan yang pedas ini, Mbak?" Vani yang nggak tau apa-apa dengan santai bilang iya ke si Bapak. Si Bapak lanjut bilang, "Pesan yang sedang aja Mbak, nanti nggak kuat kalau pedas. Yang sedang itu cabenya 50."
Giliran gue yang kaget, "BUSET!!! Cabe 50????" Seumur-umur pesan makanan pedas berlevel, gue nggak pernah pesan lebih dari cabe lima. Lah tadi gue pesan level sedang, ternyata cabenya 50 biji. Bisa mencret tiga hari tiga malam gue kalau gitu ceritanya. Setelah huru-hara persoalan cabe sama si Bapak penjual, akhirnya gue dan Pebi sepakat pesan level sedikit dan Vani pesan level sedang.
FYI doang, sedang = 50 cabe, sedikit = 10 cabe.
Gue baru pertama ini pesan makanan pedas berlevel pakai cabe lebih dari lima. Cabe 10 gitu loh buat kwetiau yang bakal gue makan malam itu. Penasaran akan seperti apa gue makan itu kwetiaw? Lanjut yuk :))
Nunggu pesanan dari warung nasi goreng, kami sudah duduk cantik di Cafe Cangkir House yang lokasinya di seberang warung nasi goreng. Di sini kami pesan minuman aja. Nggak lama kemudian, nasi goreng Vani datang duluan. Aroma pedas yang kuat langsung menyerbak begitu piring nasi goreng di taruh di meja. Gue sampai tersedak. Ngeri banget batin gue, aromanya aja sudah pedas banget gitu. Apa kabar rasanya? Perasaan gue mulai nggak enak.
Selang berapa menit kemudian kwetiaw gue dan bakmi goreng Pebi datang. Nggak ada aroma pedas yang semerbak kaya nasi goreng Vani barusan. Gue sedikit ngerasa aman. Akhirnya santap-menyantap pun dimulai.
Rasa yang pertama muncul di lidah begitu gue mencicipi kwetiaw di depan gue ini adalah manis. Manis yang kerasa di lidah lumayan dominan, tapi sepersekian detik kemudian gue ngerasa kaya ada roket yang meluncur sampai ke ubun-ubun gue. A*j*r!!!! Ini kwetiawnya nipu banget rasanya. Rasa manis diawal mengantarkan rasa pedas yang luar biasa di akhir. Pedasnya nggak normal kalau kata gue. Gegara makan kwetiaw ini gue jadi berkata kasar. Astaghfirullah T.T
![]() | |||||||
Kwetiaw gue tetap abis dong, ngabisin dengan terseok-seok tentunya hehe. |
![]() |
Nasi Goreng Terlaknat. Parah pedesnya T.T |
Nggak jauh beda sama gue, Pebi sama Vani juga feel what i feel. Pebi jadi misuh-misuh nggak jelas, bilang makan bakmi goreng ini rasanya kaya lagi creambath lah, keringet di mana-mana. Panas di mana-mana mulai dari ubun-ubun, hidung, tenggorokan, sampai perut. Akhirnya Pebi nggak sanggup ngabisin bakmi gorengnya. Bahkan Vani yang sedoyan-doyannya pedas di antara teman-teman gue pun nggak sanggup ngelanjut makan tu nasi goreng laknat.
![]() |
Vani si Ratu Pedas yang kepedasan. Minum terus, Van!!! :D |
![]() |
Yang katanya makan bakmi goreng gila kaya lagi creambath wkwkwk. |
Kalau dari masakan, gue akui memang enak masakan dari Warung Nasi Goreng Variegatha ini, cuma pedasnya aja yang nggak kira-kira. Dan menurut gue sendiri, makan masakan ini walaupun bakalan kepedasan, tetap bikin pengin terus-terusan makan. Aseli nagih, cuma kasihan sama perut aja sih yang kudu menerima efeknya. Seperti yang sudah bisa ditebak, besoknya perut gue bergejolak hebat akibat efek dari makan kwetiaw malamnya.
Kalau ditanya soal rekomendasi. Gue merekomendasikan masakan di Warung Nasi Goreng Variegatha kepada kalian para spesies penyuka pedas. Dijamin lidah kalian akan sangat termanjakan. Buat kalian yang nggak bisa makan pedas, jangan sekali-kali coba makan di sini. JANGAN!! Saran gue mending banyak-banyak dzikir dan doa aja di rumah, minta sama Allah supaya dikasih kekuatan untuk bisa makan pedas. Setelah itu baru deh main-main ke Temanggung dan nyobain masakan di Warung Nasi Goreng Variegatha hehehe.
Komentar:
Judul sama isi kagak nyambung? Serah gue lah, yang bikin judul gue ini. Yang penting cerita gue tetap tersampaikan. Selamat menikmati. :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar