![]() |
KF |
Ada dua tipe orang yang sedang jatuh cinta. Pertama, orang yang dengan terang-terangan menunjukkan perasaannya di depan orang yang dia suka. Kedua adalah orang yang bahkan menatap mata orang yang dia suka aja gak sanggup. Ya, orang yang jatuh cinta diam-diam.
Well, kalo gue sendiri adalah tipe orang kedua. That's right! Gue adalah tipe orang yang jatuh cinta diam-diam. Gue menyimpan rasa itu untuk diri gue sendiri. Gue gak tahu apakah kalo seperti ini gue dikatakan egois, tapi pada kenyataannya gue adalah orang yang seperti itu. Gue lebih memilih merasakan rasa itu sendiri daripada harus menunjukkan rasa itu ke orang yang gue suka. Gue bahkan gak akan sanggup menatap mata orang yang gue suka dengan begitu bebas. Gue lebih suka mengamati orang yang gue suka dari jauh. Gue akan merasa cukup dengan apa yang gue lakukan seperti itu.
Mungkin untuk sebagian orang khusunya perempuan terlebih di zaman sekarang ini, apa yang gue lakukan itu adalah hal yang sangat norak, sudah bukan zamannya. Kebanyakan orang dalam hal ini perempuan pada zaman seperti ini, sudah mulai dengan terang-terangan atau bahasa trendnya blak-blakan menunjukkan rasa sukanya ke orang yang dia suka. Pada saat ini hal tersebut sudah bukan lagi hal yang tabu, malah sebaliknya sudah dianggap sebagai hal yang wajar. Namun bagi gue, fenomena-fenomena seperti itu bukan lah gue banget. That's not me at all!
Itu semua mungkin karena dari apa yang gue alami selama ini. Dalam 20 tahun hidup gue ini, delapan tahun sendiri gue habiskan untuk menyimpan rasa hanya ke satu orang. Gue gak tahu pasti apa ini yang orang-orang bilang cinta pertama. Dan selama delapan tahun itu pun gue menjalani apa yang gue sebutkan diawal tadi, jatuh cinta diam-diam. Ya, gue menjadi orang yang jatuh cinta diam-diam selama delapan tahun. Selama perjalanan delapan tahun itu, bukan berarti gue gak pernah merasakan suka ke orang lain. Gue juga ada beberapa memiliki rasa suka ke orang lain, tapi rasa suka itu tidak lebih dari sekedar rasa kagum. Gak seperti rasa suka yang gue rasakan untuk orang yang sama selama delapan tahun tadi. Perasaannya berbeda, lain. Namun ada satu kali, satu saat di mana gue merasakan rasa suka kepada seseorang dan itu terasa sama seperti yang gue rasakan kepada orang delapan tahun itu. Gue seperti dejavu. Dan pada awalnya gue terus-terusan menyangkal perasaan itu, tapi pada akhirnya hati tetap gak bisa bohong. Gue emang merasakan rasa yang sama seperti apa yang gue rasakan ke orang delapan tahun itu.
Ini pertama kalinya, setelah delapan tahun gue menemukan seseorang yang bisa membuat gue merasakan perasaan seperti dengan orang delapan tahun itu. Jika ditanya apakah itu artinya gue sudah tidak memiliki perasaan atau yang orang sekarang bilang sudah move on ke orang delapan tahun itu? Gue sendiri sampai sekarang masih belum bisa jawab itu. Pada intinya saat ini gue memiliki perasaan yang sama kepada orang baru itu seperti saat gue memiliki perasaan ke orang delapan tahun itu. Namun inilah ketakutan gue selama ini yang malah jadi kenyataan. Selama delapan tahun menjadi orang yang jatuh cinta diam-diam, malah menjadikan gue takut untuk memiliki perasaan kepada seseorang, untuk jatuh cinta. Seakan gue sudah terdoktrin bahwa jika gue jatuh cinta lagi dengan sesorang, maka gue akan terus mengalami seperti apa yang gue alami selama delapan tahun itu. Gue takut bahwa jika gue jatuh cinta lagi, maka gue akan jatuh cinta diam-diam lagi. Tapi seperti pepatah lama bilang "nasi sudah jadi bubur", apa yang sudah terjadi ya terjadi, mau diapakan lagi? Dan akhirnya, di sini lah gue sekarang, menjadi orang yang jatuh cinta diam-diam untuk kedua kalinya.
Sentuhan tanganmu memacu detak jantungku,Sapaanmu membuatku tak mampu menatap matamu,Sungguh, bertemu denganmu sangat tidak sehat untuk jantungku,Sungguh, ku bisa mendadak serangan jantung bila terlalu lama bersamamu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar